Cimahi- Suaramuda.com- Kawargian Abah Alam (KAA) bersama brigif 15 kujang II gelar "silaturahmi tur du’a sasarengan dina raraga syukuran rengsena tugu kujang papasangan gunung bohong kota Cimahi brigif 15/kujang II".
Helatan peresmian tugu kujang papasangan yang beberapa waktu lalu di letakan di gunung bohong brigif 15/ kujang II yang saat ini sudah berdiri menjulang di puncak gunung bohong, pada hari ini jumat, 20 januari 2023 Kawargian Abah Alam (KAA) mengelar prosesi “nitipkeun tur netepkeun tugu kujang papasangan“.
Gelaran acara yang bertemakan "silaturahmi tur du’a sasarengan dina raraga syukuran rengsena tugu kujang papasangan gunung bohong kota Cimahi brigif 15/kujang II puncak gunung bohong” di prakarsai oleh Abah Alam (sesepuh Kawargian Abah Alam) berjalan khidmat dan lancar.
Rangkaian acara yang dimulai dengan pembukaan pembacaan doa bersama yang kemudian di lanjutkan oleh rajah bubuka, dan sambutan dari brigif dan Kawargian Abah Alam, lalu di sambung doa tawasul dan dilanjutkan ke prosesi nitipkeun tur netepkeun tugu kujang papasangan dan di tutup dengan doa bersama.
Dalam sambutanya, Kawargian Abah Alam menyebut bahwa keharuman dan jiwa semangat kujang yang ditempa di puncak gunung bohong ini menyebar ke seluruh nusantara, tugu kujang sebagai titik percikan jiwa dan semangat kujang.
Sambungnya, pendirian monumen tugu kujang papasangan di puncak gunung bohong bukan tanpa alasan, gunung bohong menjadi tempat kawah candra dimuka TNI, dengan semangat juang siliwangi dan kujangnya, ” papar Abah Alam.
“TNI bersama rakyat kuat, rakyat bersama TNI erat dan bermartabat,’ ucap Abah Alam.
Dalam sambutanya, kolonel Inf. Rio Neswan, S.E., M.M., M.I.K, menyambut para hadirin dengan ucapan selamat datang di puncak gunung bohong seraya menyebutkan bahwa acara ini tak lepas dari arahan dan dukungan Kawargian Abah Alam (KAA) "terkhusus kepada ayahanda Abah Alam yang tak pernah hentinya, tak pernah lelah untuk memberikan dukungan, arahan, serta masukan kepada kami untuk selalu memberikan yang terbaik bagi Bangsa dan negara, terima kasih Abah Alam" ucap Dan-Brigif 15 kujang II.
Kujang papasangan mencerminkan filosofi yang memiliki arti “cakti – budhi – bhakti” silih asah – silih asih – silih asuh, sacangreud pageuh sagolek pangkek.
Seperti berita yang sudah tertuang yang di tujukan kepada masyarakat rakyat dan bangsa sunda ;
Dalam surat tuntutan pidana-nya yang dibacakan dan diserahkan hari rabu, 23 november 2011, persidangan pemeriksaan perkara pidana no. 259/Pid.B/2011/PN.SBG., dengan pokok pertimbangan : Kujang identik dengan budaya sunda, kujang merupakan ciri khas bangsa sunda, kujang disakralkan masyarakat sunda, karenanya pasal 2 ayat 1 (satu) undang-undang darurat no. 12 tahun 1951 tentang senjata tajam tidak diterapkan dan diberlakukan terhadap kujang pengadilan negeri subang yang memeriksa dan mengadili perkara pidana no. 259/Pid.B/2011/PN.SBG., telah memutus tanggal 21 desember 2011 putusan telah berkekuatan hukum tetap. kujang selamat, kehormatan dan eksistensi budaya sunda tetap utuh di bumi pertiwi. Tata titi duduga peryoga. (Agung/Dany)