Rangkaian acara Hepi Fest diawali dengan fun walk yang diikuti hampir 1.000 orang peserta, dilanjutkan dengan berbagai pentas seni dan musik. Acara ini juga dihadiri oleh Anggota Komisi X DPR RI Melly Goeslaw, Menteri Sosial Gus Ipul, dan Ketua DPRD Jawa Barat Buky Wibawa.
Kepala Dinas Sosial Kota Cimahi, Totong Solehudin, menjelaskan bahwa peringatan HDI ini menjadi bukti kuat atas dukungan pemerintah daerah terhadap para penyandang disabilitas. "Kami menjalankan arahan langsung dari Bapak Ngatiyana Wali Kota Cimahi dan Bapak Adhitya Wakil Wali Kota Cimahi agar seluruh program ke depan dapat dirancang secara inovatif dan berbasis kolaborasi," kata Totong.
Totong menekankan bahwa para penyandang disabilitas tidak membutuhkan belas kasihan, melainkan kebutuhan akses dan diberikannya hak serta kesempatan yang setara untuk berkarya. "Mereka tidak membutuhkan belas kasihan, tapi kebutuhan akses dan kesempatan yang setara," tegas Totong.
Kepala Sentra Abiyoso Cimahi Kementerian Sosial RI, Feri Frianto, menambahkan bahwa peringatan HDI ini menjadi momentum penting untuk mendorong penguatan hak-hak penyandang disabilitas agar semakin berdaya dan setara dalam kehidupan bermasyarakat.
Feri menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan yang digelar cukup beragam, termasuk fun walk, bazar, dan teater musikal hasil kolaborasi antara siswa Sekolah Rakyat dengan para penyandang disabilitas. "Mereka akan perform, karena ini pertama kali ya, perform antara siswa-siswa sekolah rakyat dengan para disabilitas, khususnya netra dan juga tunawicara," kata Feri.
Feri menekankan pentingnya kesiapan pemerintah dalam menyediakan akses yang memadai bagi seluruh ragam disabilitas. "Sehingga setiap penyelenggaraan disabilitas baik itu tunawicara, tunanetra, penyandang disabilitas fisik, mental, intelektual, mereka bisa mendapatkan informasi dan akses-akses yang setara dengan mereka yang tidak mengalami disabilitas," tegas Feri.
Acara Hepi Fest ini merupakan hasil kolaborasi antara Sentra Abiyoso Kementerian Sosial dengan Pemerintah Kota Cimahi, dan diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan kesetaraan bagi para penyandang disabilitas. (Renie)

