-->

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Naskah Kuno Warisan Budaya Kebendaan Bersifat Kongkrit

Jumat, 06 Desember 2024 | Desember 06, 2024 WIB Last Updated 2024-12-06T04:57:32Z


Kota Cimahi, Suara Muda News.Com - Dinas Arsip Daerah Kota Cimahi gelar sosialisasi sekaligus Launching Naskah Kuno yang di buka langsung oleh plt asisten Dua Endang di lantai 4 gedung Veledrom Mal Pelayanan Publik (MPP), Jum'at (6/12/2024).


Naskah kuno merupakan warisan budaya kebendaan yang bersifat kongkrit. Naskah kuno dapat menjadi potret zaman yang menjelaskan berbagai hal tentang masa lalu. Naskah kuno juga dapat menjadi media untuk mengamati dan menelaah kebudayaan lain. 



Plt asisten Dua Endang mengatakan, Pengalihan Naskah Kuno dari penulisan awal, dialihkan ke bahasa Indonesia dan tulis dialihkan ke dalam Buku, dengan peralihan bahasa ini bisa dipahami oleh masyarakat khususnya masyarakat kota Cimahi. 


"Pemerintah Kota Cimahi mengapresiasi Peralihan Buku Naskah Kuno yang di lakukan oleh Dinas Arsip Daerah Kota Cimahi, ucap Endang.


Mudah-mudahan naskah buku kuno ini bisa dijadikan mata pelajaran di setiap sekolah khususnya yang ada di kota Cimahi.



"Harapan kami pelestarian naskah buku kuno ini bisa berlanjut. Ini merupakan bagian dari wujud kita untuk menjaga budaya leluhur kita," tandas Endang.


Di tempat yang sama Kepala Dinas Arsip Daerah Drs Dani Bastiani menyampaikan, Pelestarian naskah kuno berupa penyalinan dan penerjemahan sebanyak 5 naskah sunda kuno, yaitu : 

1- Sanghyang Siksa Kandang Karesian.

2 - Carita Parahyangan

3 - Fragmen Carita Parahyangan

4 - Bujangga Manik.

5 - Sanghyang Sasana Maha Guru.


"Menurutnya, naskah sunda kuno tersebut disalin/ditulis menggunakan aksara sunda kuno/carik pada media daun lontar dan daun gebang, hasil terjemahan dialih media kan ke dalam bentuk Buku, kata Dani.



Lebih lanjut Dani mengatakan, menyimpan hasil alih aksara dan salinan naskah-naskah kuno sebagai dokumentasi untuk di baca dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat Kota Cimahi.


"Selain dari pada itu menurut Dani, memberikan pelajaran tambahan tentang bahasa dan sastra bagi pendidikan dan masyarakat. Melestarikan keberadaan Naskah-naskah lama, tutupnya. (Reni)