Kota Cimahi, Suara Muda News.Com– Muhammad Nur Huda, siswa kelas 11 SMKN 1 Cimahi yang bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol), menegaskan bahwa dirinya tidak pernah meminta donasi sebagaimana yang beredar di media sosial. Huda merasa risih dan malu dengan kabar bohong tersebut.
"Saya ingin mengklarifikasi bahwa saya tidak berniat meminta donasi dari siapapun. Postingan di Facebook itu tidak benar dan membuat saya malu di hadapan teman-teman. Saya baru tahu setelah teman-teman menunjukkan bukti screenshot yang sudah ramai di media sosial selama dua hari terakhir," ujar Huda, Senin (30/1/25).
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 1 Cimahi, Erwin, menegaskan bahwa wawancara dengan Huda dilakukan bukan untuk mencari bantuan atau donasi, melainkan untuk menjadi inspirasi bagi anak muda lainnya.
"Huda bicara di sini bukan karena ingin bantuan, tapi supaya menjadi motivasi bagi orang lain. Dia adalah contoh anak muda yang bertanggung jawab, mandiri, dan berjiwa kewirausahaan," ujar Erwin.
Ia menegaskan bahwa postingan tentang Huda yang bekerja sebagai ojol bukan bertujuan untuk memancing donasi.
"Kami tidak memposting Huda bekerja sebagai ojol untuk mencari bantuan atau donasi, tetapi agar anak-anak muda melihat ini sebagai contoh kegiatan yang positif. Kalau pun ada orang lain yang ingin membantu, itu keputusan mereka, tetapi Huda sendiri tidak pernah melakukan penggalangan donasi," lanjutnya.
Terkait dengan postingan hoaks yang menyebut Huda meminta donasi, Erwin menyatakan bahwa pihak sekolah masih mempertimbangkan langkah selanjutnya, termasuk kemungkinan melaporkan kasus ini.
"Apakah kami akan melaporkan atau tidak, kita lihat dulu perkembangannya. Kami ingin tahu apakah pihak yang bersangkutan mau memberikan klarifikasi atau tidak kepada Huda, karena ini tidak menyangkut kelembagaan sekolah," jelasnya.
Namun, pihak sekolah menegaskan bahwa mereka tetap mendukung Huda dalam menghadapi situasi ini.
"Kami dari pihak sekolah akan membantu, karena ini sudah terbukti hoaks. Hanya saja, kami masih menunggu klarifikasi dari pihak yang menyebarkan informasi tersebut," tutupnya. (Reni)